oleh

Wali Kota Tatong Bara Hadiri Rakor dan Evaluasi Penanganan Stunting se-Sulut

SULAWESI.NEWS, KOTAMOBAGU – Wali Kota Kotamobagu, Ir. Hj. Tatong Bara, menghadiri undangan Rapat Koordinasi (Rakor) dan Evaluasi Penanganan Stunting, yang bertempat di Hotel Luwansa, Manado, Rabu (2/06/2021).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Bappeda Sulawesi Utara, yang diikuti seluruh kepala daerah se-Provinsi Sulut.

Wakil Gubernur, Steven Kandou dalam sambutannya menyampaikan, dalam rangka mendukung program prioritas nasional dalam Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting, maka Pemerintah melalui rapat Koordinasi dan Evaluasi Penanganan Stunting ini, melakukan Penilaian Kinerja bagi kabupaten/kota dalam Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting.

Sementara itu, Wali Kota Kotamobagu, Ir. Hj. Tatong Bara melalui Kepala Bappelitbangda Kota Kotamobagu, Sofyan Mokoginta memaparkan, kegiatan ini tentunya bernilai strategis, karena membahas tentang upaya-upaya dalam rangka penanganan stunting di masa pandemi saat ini.

“Keseriusan dalam penanganan stunting oleh pemerintah kota kotamobagu dapat kita lihat pada capaian penurunan angka stunting pada tahun 2020 sebesar 4,94 persen,” ujarnya.

Sofyan melanjutkan, bahwa capaian penurunan angka stunting kota kotamobagu pada tahun 2019 berada pada posisi 5,32%. “Ini artinya ada perbaikan kondisi stunting dari tahun sebelumnya sebesar 0.38%”.

Lebih lanjut, penurunan stunting merupakan program prioritas, sehingga Pemerintah Kota Kotamobagu melalui badan Perencanaan Penelitian dan pengembangan Daerah (Bappelitbangda), telah melaksanakan rapat konvergensi penanganan stunting yang dihadiri oleh perangkat daerah yang memiliki peran strategis lewat program kegiatan dan dilanjutkan dengan penentuan desa/kelurahan sebagai lokus penanganan stunting.

“Dalam pelaksanaan intervensi penurunan stunting ini, pemerintah kota kotamobagu telah menerbitkan surat keputusan Wali Kota tentang Tim Penanganan dan Pencegahan Stunting Kota Kotamobagu, serta Surat Keputusan Wali Kota Tentang Penetapan Lokasi Khusus desa/kelurahan penanggulangan stunting kota kotamobagu” ucapnya.

 

Febri Limbanon

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *