SULAWESI.NEWS, BOLMONG – Desa Tuyat, Kecamatan Lolak, menjadi saksi sejarah penting pada Selasa (30/07/2024) dengan diresmikannya Corn Drying Mill PT. Advanced Agri Indonesia (AAI). Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Penjabat Bupati Bolaang Mongondow, dr. Jusnan C. Mokoginta, MARS, yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow, Abdullah Mokoginta, SH, M.Si.
Peresmian ini semakin istimewa dengan kehadiran Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Drs. Steven O.E. Kandouw, yang mewakili Gubernur Sulawesi Utara, Prof. (H.C) Dr. (H.C) Olly Dondokambey, S.E. Acara dimulai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti, dilanjutkan dengan proses pengeringan jagung untuk pertama kali, serta peninjauan ruangan dan fasilitas pabrik.
Corn Drying Mill PT. Advanced Agri Indonesia merupakan pabrik pengeringan jagung dengan kapasitas pengeringan mencapai 300 ton per hari. Dengan menggunakan teknologi mutakhir, AAI berkomitmen untuk menghadirkan solusi pangan dan pakan yang berdampak positif, bertanggung jawab, dan berkelanjutan. Misi AAI adalah berperan aktif dalam mendorong sektor hulu pertanian jagung, sekaligus menjadi mesin pertumbuhan dalam meningkatkan taraf ekonomi para petani di Sulawesi Utara.
Selain Sekretaris Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow, acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat lainnya, termasuk Bupati Minahasa Selatan, Bupati Bolaang Mongondow Timur, Penjabat Bupati Bolaang Mongondow Utara, serta Bupati Guhanga Bolaang Mongondow, Dra. Hj. Yasti Soepredjo Mokoagow.
Pejabat-pejabat penting yang turut hadir mendampingi Abdullah Mokoginta antara lain Para Staf Ahli Bupati, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Perkebunan, Kepala Dinas Kominfo, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Bagian Perekonomian dan SDA, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan, dan Camat Lolak.
Dengan hadirnya Corn Drying Mill PT. Advanced Agri Indonesia, diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian lokal dan sektor pertanian di Sulawesi Utara. Pabrik ini diharapkan dapat menjadi katalis dalam meningkatkan produktivitas pertanian, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong kesejahteraan para petani.
Peresmian ini bukan hanya simbol dari perkembangan teknologi dan industrialisasi di wilayah tersebut, tetapi juga menjadi bukti komitmen pemerintah dan swasta dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat.(Zakir)
