KOTAMOBAGU – Dengan memanfaatkan pekarangan rumah, Aprina Tubuon, warga Desa Kopandakan 1, Kecamatan Kotamobagu Selatan, mampu membudidayakan tanaman Srikaya Madu melalui teknik Tanam Buah Dalam Pot (Tabulampot).
Menurut Aprina, teknik Tabulampot ini bisa menjadi solusi bagi mereka yang hobi bercocok tanam di lahan terbatas, apalagi daerah perkoataan seperti kita yang mulai sempit lahan pekarangan. “Pada dasarnya budidaya tanaman apapun sama mulai dari proses pemilihan bibit, media tanam, pemupukan dan penyiraman,” kata Apriani.
Hanya saja kata dia, untuk metode Tambulampot bedanya ada di intensitas pemberian pupuk, karena media tanamnya terbatas jadi butuh lebih banyak nutrisi dibandingkan dengan tanaman yang ditanam langsung di tanah,” jelasnya.
Salah satu tanaman yang dibudidayakan melalui teknik ini kata Aprina, yakni tanaman Srikaya Madu. Menurutnya, berbeda dengan buah Srikaya lokal seperti di daerah kita, Srikaya Madu lebih manis bahkan ukuranya bisa mencapai 750 gram per buah.
“Awalnya kami pesan dari Pulau Jawa karena memerlukan pohon indukan for entrees, tapi sejak tahun lalu sudah bisa dibuat bibit sendiri. Tanaman ini juga bisa bertahan sampai 10 tahun,” ucapnya.
Adapun harganya kata Aprina, untuk bibit dalam polibag dijual Rp 75 ribu, kalau yang sudah berbuah dengan media planterbag dijual Rp 150-200 ribu. “Yang berminat silahkan datang langsung ke tempat pembudidayaan kami di Desa Kopandakan 1 kompleks SDN Kopandakan, atau bisa juga menghubungi via seluler 085256607236 atas nama Apriani Tubuon,” katanya. (*)