SULAWESI.NEWS, BOLTIM- Layu sebelum berkembang, pamoe usang ini pantas di sematkan kepada Fraksi Nato. Pasalnya, sebelum di resmikan, empat parpol yakni Gerinda, PBB, perindo, dan PKS, memilih hengkang dari fraksi yang di gagas oleh Argo Sumaiku dari partai Demokrat.
Hal ini terlihat pada paripurna penyampaiyan LKPJ pada selasa 28/3 di ruang paripurna DPRD, dalam paripurna tersebut anggota DPRD dari partai Bulan Bintang yakni Dahlan Saniman membacakan kesepakatan tiga partai untuk hengkang dari fraksi Nato mereka adalah PBB, Gerindra, dan perindo, sedangkan PKS menyatakan ikut cabut dari fraksi tersebut setelah anggotanya yakni Sutatnti Ginoga menyatakan juga ikut keluar dari fraksi tersebut.
Sementara itu, Argo Sumaiku tetap ngotot agar Fraksi ini diakui karna pengusulannya sudah lewat paripurna, namun akhirnya Argo pun tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa merelakan teman temannya meninggalkannya.
“Saya merasa di tingalkan oleh teman teman yang tidak komitmen padahal kemarin kami sudah sama sama keluar dari fraksi awal, tapi saya tetap mengucapkan terimakasih kepada teman teman yang telah meninggalkan saya” ungkap Argo dengan nada kecewa.
Sementara itu, salah satu pengamat politik boltim yakni Nelson Ochotan mengatakan bahwa pembentukan fraksi Nato sejak awal tidak begitu matang, mungkin teman teman dari partai lain sadar bahwa ada tujuan lain dalam pembentukan fraksi tersebut dan akhirnya mereka memilih keluar.
“Ini ibaratnya layu sebelum berkembang, dan mungkin dalam pendistribusian AKD mereka tidak akan mendapat Alat kelengkapan dewan, artinya mereka yang tetap bertahan di ftaksi ini akan zonk tanpa AKD, ungkapnya. Fraksi Nato yang terbentuk dan diinisiasi oleh anggota DPR asal demokrat yankni Argo Sumaiku sempat firal beberapa waktu lalu karna di posting oleh Argo Sumaiku ke media sosial, dengan judul “Fraksi Nato Terbentuk Diinisiasi 6 Parpol Argo Sumaiku ketua”.
Untuk diketahui, postingan tersebut disertai foto beberapa anggota DPRD Boltim. (*)