SULAWESI.NEWS, BOLTIM – Kementerian Pertanian (Kementan) RI merespon terkait permintaan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) untuk peningkatan produksi pertanian dan peternakan.
Bantuan dari Kementan tersebut sebagai tindak lanjut dari hasil pertemuan antara Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto (SSM) dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) pada Senin 18 April 2022.
Adapun tindaklanjut yang dilakukan berupa penyampaian proposal kepada Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Boltim, Mat Sunardi mengatakan bahwa belum lama ini pihaknya telah menindaklanjuti hasil pertemuan bulan lalu antara Bupati Boltim dengan Menteri Pertanian.
“Ada dua langkah yang kita lakukan terkait tindaklanjuti hasil pertemuan yakni lewat sistim I proposal dan proposal fisiknya. Untuk proposal fisik, kita langsung bawa ke Kementerian Pertanian Republik Indonesia, di Jakarta,” ujarnya.
Lanjut Kepala Dispertanak bahwa proposal yang diusulkan terkait peningkatan ekonomi pertanian masyarakat di Kabupaten Boltim, lewat proposal yang diajukan ke Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
“Semuanya terkait sarana prasarana baik bibit jagung dan holtikultura. Serta program perbaikan penguatan Pusat Kesehatan Hewan. Kalau ini sudah kita tingkatkan di daerah Boltim, nantinya bisa lakukan swasembada daging sapi,“ ungkapnya.
Tak hanya itu, Pemkab Boltim juga mengusulkan semua bidang yang berkaitan dengan pertanian dan peternakan.
“Selain bidang pertanian dan peternakan untuk meningkatkan sumberdaya para petani terkait dengan ilmu pertanian kita juga menyiapkan tenaga penyuluh pertanian,” pungkasnya.
Diapun menambahkan, bahwa proposal yang telah diajukan ke Kementerian Pertanian Republik Indonesia mendapat respon baik.
“Alhamdulillah berkat silahturahmi yang dilakukan oleh pak Bupati Boltim dengan Menteri Pertanian, usaha kami berjalan dengan mulus bahkan respon positif dari Kementerian Pertanian yang kami rasakan saat mengajukan proposal ke Jakarta. Dan untuk realisasi dari proposal yang kami ajukan, untuk tahun ini baru bibit jagung yang akan terealisasi lebih dulu. Sedangkan yang lainnya akan masuk pada pembahasan tahun anggaran 2023 nanti,“ tutupnya. (*)