SULAWESI.NEWS, BOLTIM – Pemimpin Daerah Bolaang Mongondow Timur (Boltim) membahas pemulihan ekonomi daerah pasca penanganan Covid-19 pada acara Studium Generale di Kampus IAI Kotamobagu dalam kapasitasnya sebagai kepala daerah. Kamis 8 September 2022.
Hal tersebut mengemuka ketika dalam sesi tanya jawab beliau mendapatkan pertanyaan dari seorang Mahasiswa asal IAI Kotamobagu asal Desa Lanut Kabupaten Boltim soal bagaimana pemerintah sebagai pemimpin daerah mengembangkan perekonomian masyarakat yang semakin sulit karena dilanda oleh wabah dunia.
Menjawab hal tersebut, Bupati menjelaskan kronologis awal terpuruknya keuangan daerah hingga nasional bahkan dunia, bahwa hal ini tidak bisa dihindari dan merupakan sebuah musibah global sekaligus sebagai tantangan setiap pemimpin untuk menjawab kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Menurutnya baik pemerintah pusat dan daerah semenjak tiga tahun belakangan ini terus memikirkan peningkatan ekonomi masyarakat dengan berbagai pendekatan, sebagai pemerintah daerah beliau juga termasuk orang yang tidak abai karena ini soal tanggung jawab yang harus dilaksanakan dengan tuntas semaksimal mungkin.“Ketika diundang oleh Unsrat, saya bicara kepentingan ekonomi dikaitkan dengan Bolaang Mongondow Raya. Apabila negara ini ingin membangun dari desa maka mekarkanlah, dengan otomatis anggaran akan terbagi rata dan ekonomi semakin meningkat,” kata Bupati di depan peserta studium generale.
Maka mahasiswa sebagai orang intelektual harus berfikir dalam tema-tema yang besar untuk kepentingan BMR. Maka mulailah belajar mulai saat ini soal integritas, bagaimana ucapan konsisten dengan perbuatan, setiap pemimpin tahu akan hal itu.“Ketika keinginan kita dan kegigihan kita untuk mendorong pendidikan maka itu akan menjadi sebuah kampus yang besar. Menjadi mahasiswa rajin-rajinlah membaca buku, karena buku adalah jendela dunia,” sebut Bupati memberi semangat kepada audiens yang kebanyakan adalah mahasiswa,” ujarnya.
Ia melanjutkan, dalam kondisi sulit ekonomi Sulawesi Utara (Sulut) 5% ditopang oleh sektor pertambangan termasuk daerah Boltim itu sendiri, selain itu pemerintah terus mengembangkan potensi wisata untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat, dan ini potensinya sangat besar berdasarkan data yang ada tercatat salah satu daerah wisata Cimoki didatangi oleh 10.000 wisatawan dalam sehari.
Dengan berkembangnya wisata maka potensi pemulihan ekonomi masyarakat semakin baik dan meningkat karena dampak dari kunjungan wisatawan ke daerah, masyarakat bisa menjual berbagai makanan, jasa sebagai guide di daerah wisata juga memiliki potensi yang bagus.
Untuk sektor pendidikan, Pemerintah daerah juga telah mengalokasikan anggaran untuk penyelesaian studi kepada mahasiswa tingkat akhir, hal ini untuk membantu pendidikan masyarakat boltim yang rata-rata kondisinya masih sulit karena Covid-19.
“Sebagai anak BMR saya juga merasa bertanggung jawab untuk dunia pendidikan walaupun saya berasal dari Timur totabuan,” ucapnya dengan penuh antusias.
“Anak muda bisa mengembangkan kreativitas seperti yang lain untuk bertahan ditengah sakitnya ekonomi, seperti membuat warung kopi, atau lebih kreatif lagi menjadi konten kreator yang mendatangkan uang seperti youtuber dapat diakses melalui internet,” pungkas Bupati.(*)