SULAWESI.NEWS, BOLTIM – Untuk memastikan keberadaaan pupuk bersubsidi di akhir bulan September Dinas Pertanian (Distan), Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Rabu 28 September 2022, melakukan pengecekan di lapangan.
Kepala Dinas Pertanian Boltim, Mat Sunardi mengatakan terkait pupuk non subsidi untuk saat ini mengalami kenaikan harga sampai 10 persen.
“Beberapa kios pengecer bahan sarana produksi pertanian semprotan masih tersedia antara lain pupuk non subsidi, pupuk pelengkap cair/PPC, pestisida dan lainya. Namun, mengalami kenaikan harga 7-10 persen,” ujar Sunardi.
Sunardi menjelaskan untuk mengantisipasi naiknya harga pupuk tersebut diharapkan kepada parah petani agar menggunakan bahan organik di areal tanaman.
“Untuk mengantisipasi naiknya semprotan maka diharapkan kepada para petani agar mulai menggunakan bahan organik dan menjaga sanitasi pada areal tanam agar terhindar dari serangan hama.,” jelas Sunardi.
Sunardi menyebutkan bahwa menghadapi mahalnya kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi yang semakin berkurang, pihak akan merekomendasikan agar petani lebih efisien dan menggunakan pupuk non kimia.
“Dalam menghadapi mahalnya dampak kenaikan bahan baku BBM, subsidi yang semakin berkurang kami merekomendasikan untuk lebih efisien menggunakan pupuk non kimia karena lebih sehat terhadap lingkungan,” tutupnya. (**)
