SULAWESI.NEWS, BOLTIM – Selain retribusi atau sektor pariwisata, rupanya ujung tombak Pendapatan Asli Daerah atau PAD Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) yakni seluruh desa di daerah itu.
Diketahui, saat ini Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto, S.sos, M.Si., masih dalam giat-giatnya berupaya melakukan pengembangan wisata di daerah yang dipimpinnya, untuk kemudian tempat wisata tersebut menjadi pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu khusus disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah yang akan dijadikan sumber PAD.
Pasalnya, objek-objek wisata tersebut akan menjadi salah satu sumber PAD Boltim.
Sebelumnya, tahun 2021 PAD Boltim ada di angka kurang lebih Rp13 Miliar, kini menjadi Rp15,3 Miliar.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Bolaang Mongondow Timur, Wiwik Kurnia, diwawancarai sejumlah awak media di ruangan kerjanya belum lama ini.
Menurut Wiwik PAD Kabupaten Bolaang Mongondow Timur tahun ini naik.“Kalau sebelumnya pada tahun 2021 PAD Rp13 Miliar, tahun ini naik sebesar Rp15,3 Miliar,” ungkap Wiwik.
Adapun sumber PAD tersebut berasal dari pajak, retribusi, dan lainnya yang sudah wajib pajak.
“Yang jelas hasil dari PAD ini, nantinya akan digunakan untuk pembangunan daerah Kabupaten Boltim,” terang Wiwik.
Kata Wiwik lagi, dari semua sektor sumber PAD, yang paling terbesar berasal dari pajak di masing-masing desa yakni Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan (PBB-P2).
“Karena itu 81 desa se- Kabupaten Boltim adalah sumber PAD terbesar di daerah ini. Dan itu berasal dari PBB-P2,” kata Wiwik memungkasi.
Penulis : Febri Limbanon