SULAWESI.NEWS, KOTAMOBAGU – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kotamobagu, sukses menggelar rapat paripurna istimewa dalam rangka hari ulang tahun (HUT) Kota Kotamobagu ke-15. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh ketua DPRD Kotamobagu Meidy Makalalag,ST., didampingi Wakil Ketua I Syariffudin Mokodongan dan Wakil Ketua II Herdy Korompot.
Tema dalam momentum HUT Kota Kotamobagu ke 15 tahun kali ini yakni, ‘Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi, Melalui Optimalisasi Pelayanan Publik.’
Dalam kesempatan tersebut Meidy Mengatakan, seiring perjalanan yang telah dilalui, kota kotamobagu mengalami perubahan yang signifikan, baik dari aspek fisik maupun dari aspek sosial budaya, ekonomi dan lingkungan.“Perubahan merupakan kata kunci yang harus dijalani oleh setiap individu, tidak hanya dalam konteks peningkatan kualitas diri sendiri, tetapi juga menyangkut kualitas hidup bermasyarakat secara lebih luas,”ungkap Meidy.
Ia juga mengungkapkan, bahwa persaingan kehidupan, akan lebih berat dibandingkan saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan, terutama di bidang telekomunikasi, telah membuat setiap individu, kelompok, atau masyarakat semakin berdaya dan memiliki peluang untuk memenangkan persaingan di berbagai bidang kehidupan.“Namun harus diwaspadai juga, dimana perkembangan telekomunikasi dapat berakibat negatif kepada individu, hal itu disebabkan ketidakmampuan memahami dan menggunakan sarana telekomunikasi dengan sebagai mestinya,”ujarnya.
Lanjut Meidy, tantangan kedepan terhadap popularitas sebuah kota semakin kompleks, tidak hanya sekadar jejak historis akan tetapi kejelian warga dalam melahirkan keunggulan atau keunikan sesuatu yang tidak dapat ditemui ditempat lain, akan menjadi kekuatan dalam menghadapi persaingan dengan daerah lain, dimana di era otonomi ini semua daerah berpacu untuk menjadi lebih unggul, lebih baik dan lebih menarik.“Tentu menjadi sebuah historis, pada saat ini kita merayakan hari jadi kota kotmaobagu ke 15, ditengah upaya kita mencegah penyebran covid-19, dimana pendmi ini telah menjadi suatu ancaman yang telah mengguncang tatanan dunia,saat ini kita menemukan budaya-budaya baru, seperti menjaga jarak, menggunakan masker dan menghindari perkumpulan, budaya-budaya baru ini adalah respon dan adaptasi dari situasi yang terjadi dan yang kita kenal sebagai proses adaptasi kebiasaan baru atau new normal, budaya ini membutuhkan pemahaman dan kesepakatan bersama,” ujaranya.
Ia juga berharap, dengan adanya tantangan serta perbuahan di era sekarang ini, akan ada kerja sama dan gotong royong agar berbagai persoalan daerah akan dapat terselesaikan. “Hanya dengan bekerjasama cita-cita daerah dapat tercapai, sejarah juga telah membuktikan bahwa kemajuan yang kita raih bukan merupakan hasil kerja parsial, melainkan hasil kerja bersama dan kerja keras seluruh masyarakat yang ada di kota kotamobagu,” katanya lagi.
Diketahui, kegiatan tersebut dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) yang diwakili oleh Kepala Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Sulut Abdulah Mokoginta, walikota kota kotamobagu Ir Hi Tatong Bara, Bupati Bolsel Iskandar Kamaru, Unsur Forkopimda, anggota DPRD Kotamobagu, Camat, lurah dan kepala Desa se Kota Kotamobagu. (*)