SULAWESI.NEWS, KOTAMOBAGU – Komisi I DPRD Kota Kotamobagu menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama empat camat dan 15 sangadi (kepala desa) se-Kota Kotamobagu, Senin (10/2/2025). Bertempat di Gedung Paripurna DPRD Kotamobagu, rakor ini menjadi forum strategis dalam memperkuat kemitraan serta membahas berbagai persoalan di tingkat kecamatan dan desa.
Ketua Komisi I DPRD Kotamobagu, Bob Paputungan, yang memimpin langsung rakor tersebut, didampingi Wakil Ketua Komisi I Saidin Mokoginta, Sekretaris Shandry Anugerah Hasanudin, serta anggota lainnya. Dalam keterangannya, Bob menekankan bahwa rakor ini bukan sekadar ajang diskusi, tetapi juga upaya konkret dalam mencari solusi terhadap berbagai tantangan pembangunan di wilayah.
“Rakor ini sudah lama kami rencanakan, dan alhamdulillah hari ini dapat terlaksana. Kami bertukar pikiran dan membahas berbagai persoalan yang dihadapi di tiap wilayah secara umum. Harapannya, komunikasi seperti ini dapat semakin memperkuat sinergi antara DPRD dan pemerintah kecamatan maupun desa,” ujar Bob.
Lebih lanjut, politisi Partai Nasdem itu mengungkapkan bahwa Komisi I akan terus menjalin komunikasi dengan berbagai pihak yang menjadi mitra DPRD untuk menindaklanjuti hasil rakor tersebut. “Ke depan, kami juga akan mengundang lurah dan camat untuk berkoordinasi lebih lanjut. Begitu pula dengan instansi-instansi lain yang memiliki peran strategis dalam pembangunan daerah,” tambahnya.
Sementara itu, Camat Kotamobagu Utara, Edo Mopobela, mengapresiasi inisiatif DPRD dalam menyelenggarakan rakor ini. Menurutnya, pertemuan semacam ini sangat penting untuk menciptakan keselarasan antara pemerintah kecamatan dan legislatif dalam mengatasi berbagai permasalahan di masyarakat.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara rutin. Dengan adanya forum ini, kami bisa menyampaikan langsung persoalan di wilayah dan mencari solusi terbaik bersama Komisi I DPRD Kotamobagu,” ujar Edo.
Rakor ini diharapkan menjadi langkah awal yang positif dalam memperkuat sinergi antara DPRD dan pemerintah daerah di tingkat kecamatan dan desa. Dengan komunikasi yang lebih intens dan koordinasi yang baik, pembangunan di Kota Kotamobagu dapat berjalan lebih optimal demi kesejahteraan masyarakat.(*)
