SULAWESI.NEWS, KOTAMOBAGU – Inggrit Posumah Momongan, ‘menyulap’ Ceker Ayam, menjadi salah satu kuliner khas yang enak.
Betapa tidak, ceker atau kaki ayam, yang biasanya kurang dilirik oleh warga, rupanya bisa dimaksimalkan oleh Inggrit Posumah Momongan.
Menu ceker atau kaki ayam hasil masakan Inggrit Posumah Momongan, cukup menjanjikan, terutama di wilayah Kota Kotamobagu.
Terbukti, ceker ayam dengan bumbu saos padang buatan warga Pontodon tersebut, saat ini banyak diburu oleh warga Kotamobagu.
“Bisnis dengan menyajikan ceker ayam sebagai menu utama cukup menjanjikan,” ungkap Inggrit.
Menurutnya, ceker ayam sebagai menu utama bisa dicampur ke berbagai makanan lainnya, seperti mie ayam, juga cotto ayam.
“Saya memulai usaha ini sekira tahun 2019, dan Alhamdulillah sampe sekarang masih tetap berjalan,” tambahnya.
Untuk modal bisnis yang digelutinya itu, Inggrit mengatakan tidak terlalu besar, hanya dengan Rp 100 ribu, maka dirinya sudah bisa berjualan.
“Rp 100 ribu itu dibelikan baha-bahan, dan kemudian dijual kembali, dengan hasil bisa sampai Rp 300 ribu,” tuturnya.
Lantas, berapa harga setiap porsi ceker ayam yang disajikan dan diolah oleh Inggrit tersebut?. Soal itu, Inggrit mengatakan kalau untuk 1 porsi ceker ayam, harganya berbeda-beda sesuai dengan keinginan pelanggan.
“Untuk yang porsi normal itu Rp 15 ribu, sementara yang porsi sedag Rp 20 ribu dan yang porsi besar RP 30 ribu. Rasa pedasnya juga bisa dipesan sesuai selera. Kami juga melayani pemesanan dengan menghubungi nomor 0895806590797,” tutupnya.
(**/Febri)