Cegah Gizi Buruk Dengan PMT, di Kotamobagu Kasus Stunting Menurun

SULAWESI.NEWS, KOTAMOBAGU – Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotamobagu, kasus gizi buruk atau stunting di Kotamobagu menurun. Hal ini tak lepas dari upaya Pemerintah Kotamobagu menekan kasus anak-anak yang gagal pertumbuhan.

Menurut Kepala Dinas Dinkes Kotamobagu, dr Tanty Korompot, stunting di Kotamobagu berada dibawah standar angka nasional, yakni 2,6 persen.

Dalam menangani kasus tersebut kata dr Tanty melanjutkan, pihaknya melakukan pemberian PMT, seperti biskuit dan susu kepada balita serta ibu hamil.

“Jadi pemberian PMT ini pada 1000 hari pertama kehidupan atau HPK sejak janin hingga 2 tahun usia anak yang akan diberikan saat posyandu atau berkunjung ke rumah,” Kata dr Tanty.

Lebih lanjut, bahwa sejak tahun 2020 hingga 2021 penurunan stunting di Kotamobagu hampir mencapai 50 persen, dari 4,9 Menjadi 2,6 persen.

“Jadi, data tersebut kita berada dibawah standar angka nasional,” jelasnya.

Ia menyebutkan, jika dirinya kedepan menargetkan untuk kasus ini akan diupayakan berada pada posisi 0. Kalau ada kasus maka akan langsung di intervensi, katanya.

 

(*/Febri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *