SULAWESI.NEWS – Majelis Wilayah (MW) Korps Alumni HMI (KAHMI) Sulawesi Utara (Sulut) akan mengadakan acara nonton bareng (nobar) film Lafran pada Jumat, 7 Juni 2024.
Acara yang direncanakan digelar di bioskop XXI Mega Mall Manado ini akan menjadi momen spesial yang menghadirkan Koordinator Presidium Majelis Nasional (MN) KAHMI Ahmad Doli Kurnia Tanjung, yang juga Ketua Komisi II DPR RI, beserta jajaran pengurus nasional.
Aditya Anugrah ‘Didi’ Moha, Wakil Bendahara Umum MN KAHMI, menyebutkan bahwa acara ini menargetkan kehadiran lebih dari 1.000 penonton. Tak hanya akan dihadiri oleh kader hijau hitam se-Sulawesi Utara, nobar ini juga akan merangkul para aktivis dan tokoh lintas agama.
“Iya, sudah terkonfirmasi akan hadir, tokoh-tokoh lintas agama, para budayawan, pemerhati film, politisi, juga alumni cipayung plus,” ujar Didi Moha.
Selain itu, KAHMI juga berencana mengundang badan tadzkir SMA se-Sulawesi Utara untuk menyaksikan penayangan perdana film Lafran di wilayah utara Sulawesi ini.
Film Lafran sendiri bukan hanya mengulas sejarah berdirinya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), tetapi juga menyajikan bagian penting dari sejarah Indonesia.
Film ini menggambarkan kehidupan Lafran Pane, seorang aktivis pemuda Islam yang berjuang mempertahankan nilai-nilai Islam dan kemerdekaan Indonesia pada awal kemerdekaan.
“Ini juga bagian dari edukasi terhadap pelajar dan masyarakat luas bahwa sejarah HMI adalah bagian dari sejarah Indonesia,” lanjut Didi Moha. “Bisa dibilang juga sebagai sarana kaderisasi, karena melalui film ini, kader dan masyarakat luas bisa memahami bagaimana perjuangan ayahanda Lafran Pane,” tambahnya.
Film Lafran mengisahkan perjalanan hidup Lafran Pane, mulai dari masa kecilnya di Sipirok, Sumatra Utara, yang penuh dengan perjuangan melawan pendudukan Belanda dan Jepang. Ayah Lafran, yang diperankan oleh Mathias Muchus, digambarkan sebagai sosok yang sering berkonflik dengan penjajah. Beranjak dewasa, Lafran yang diperankan oleh Dimas Anggara, merantau ke Jawa dan mulai terlibat dalam persiapan kemerdekaan Indonesia.
Lafran melanjutkan pendidikannya di Yogyakarta dan kemudian mendirikan Himpunan Mahasiswa Islam, sebuah organisasi yang kini menjadi salah satu organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia. Melalui film ini, penonton diajak untuk menyelami sejarah besar bangsa Indonesia dan perjuangan seorang Lafran Pane dalam mempertahankan nilai-nilai Islam dan Pancasila.
Acara nobar ini diharapkan menjadi ajang refleksi dan edukasi bagi masyarakat, khususnya generasi muda, tentang pentingnya memahami sejarah perjuangan bangsa dan nilai-nilai yang diperjuangkan oleh para pendahulu.
Penulis: Moh Zakir Mokoginta