SULAWESI.NEWS, NASIONAL— Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi 2025, Integrity Society Movement (ISM) bekerja sama dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) serta Harsha Citra Indonesia menyelenggarakan kegiatan refleksi bertema “Fungsi Keluarga dalam Membentuk Generasi Anti Korupsi.”
Direktur Eksekutif ISM, Sahrul Hikam, menekankan bahwa keluarga memegang peran sentral sebagai lingkungan sosial pertama yang membentuk karakter dan nilai-nilai dasar seseorang.
“Kita semua memiliki tanggung jawab menyiapkan generasi masa depan. Keluarga adalah fondasi utama dalam menanamkan nilai integritas sejak dini,” ungkapnya.
Pada sesi pemaparan materi, Master Sari Mulyati menjelaskan bahwa keluarga sejatinya merupakan sekolah integritas pertama bagi anak-anak. Menurutnya, nilai kejujuran dan tanggung jawab tumbuh dari kebiasaan sehari-hari yang dicontohkan oleh orang tua.
“Anak belajar dari apa yang mereka lihat. Keteladanan jauh lebih efektif daripada sekadar nasihat,” jelasnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Suwaib Amiruddin, M.Si. menyoroti bahwa praktik korupsi tidak hanya berkaitan dengan aspek hukum, tetapi juga berakar pada persoalan budaya.
“Jika nilai-nilai dasar tidak diperkuat dalam keluarga, maka upaya pencegahan korupsi akan kehilangan pijakan sosialnya,” tegasnya.
Kegiatan ini turut menghadirkan Yuda Ganda, S.Ip., M.M., Direktur Bina Peran Masyarakat Kemendukbangga/BKKBN RI, yang mengikuti acara secara virtual. Ia memaparkan delapan fungsi keluarga sebagai bentuk investasi jangka panjang dalam membangun sumber daya manusia yang berkarakter dan berintegritas.
Melalui refleksi ini, ISM bersama para mitra berharap kesadaran akan pentingnya peran keluarga semakin menguat sebagai langkah strategis dalam mencegah korupsi sejak usia dini.(*)













