Nasib Naas Dua Bersaudara, Cedera Kepala dan Patah Tulang Tertimpa Tembok Beton Saat Bersihkan Tumpukan Sampah di Selokan

Peristiwa204 views

SULAWESINEWS, KOTAMOBAGU – Dua bersaudara kaka beradik mengalami musibah dengan luka yang cukup serius setelah tertimpa tembok pagar beton pada Kamis (21/01/2021), bulan lalu. Kejadian sekitar pukul 03.00 WITA di Kelurahan Tumubui, Kecamatan Kotamobagu Timur.

Korban bernama Felix Worang ( 34 ), mengalami cedera kepala dengan luka sobek dan sedikit remuk hingga menyebabkan penglihatan terganggu, sementara adiknya Jenly Woran ( 25 ), tulang retak dan patah kaki kiri. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk ditangani oleh medis.

Informasi yang dihimpun awak media Sulawesi.news, peristiwa tersebut terjadi ketika dua orang korban tengah membersihkan sampah yang menjadi penyebab kemacetan aliran air selokan (Got).

“Saat itu hujan lebat, tiba-tiba air masuk kedalam rumah, ternyata air dari selokan meluap sehingga masuk kedalam rumah. Nah, Felix dan adiknya Jenly keluar memeriksa selokan ternyata ada sampah menumpuk sehingga menyebabkan air meluap, mereka berdua langsung membersihkannya yang posisi tumpukan sampah itu tepat dibawah tembok beton, tengah membersihkan tiba-tiba tembok beton roboh menindih mereka berdua,” tutur Jein Mawengkang (31), istri Korban Felix, kepada awak media ini, Senin (15/02/2021).

Masih kata Jein, ia langsung meminta bantuan warga setempat untuk mengangkat kedua korban, “sekira ada 12 orang membantu mengangkat tembok yang menindi mereka berdua, namun upaya warga mengangkat tembok itu sempat gagal karena tembok yang berbahan dasar beton dan besi ini cukup berat, akhirnya upaya dilakukan dengan menghantam tembok memakai palu dengan bobot 10 Kg sehingga korban perlahan berhasil ditarik keluar,” tuturnya.

Katanya lagi, saat ini kedua korban masih dalam perawatan di rumah.

Dari insiden tersebut, Jein menyebutkan bahwa keluarga korban ingin mendapatkan perhatian dari Pemerintah.

“Kami keluarga sangat berharap agar supaya dari pihak Pemerintah ada rasa prihatin atas kejadian yang telah terjadi, karena ini adalah suatu bencana bukan kejadian yang dicari sendiri,” pintanya.

Penulis : Febri Limbanon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *