SULAWESI.NEWS, NASIONAL- Mentri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan konsekuensi dari dampak Covid-19 bisa mengancam ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.
Hal itu, disampaikan Sri Mulyani dalam pelantikan jajaran eselon I terbaru, di gedung Kementrian Keuangan, pada Jumat (12/03/2021).
Sri Mulyani mengatakan, ancaman mulai dari ketidakpastian harga hingga krisis utang yang akan terjadi. Ancaman tersebut adalah resiko yang akan dihadapi dunia seperti dirilis oleh World Economic Forum (WEF). Dari resiko yang akan dihadapi negara-negara di dunia dalam jangka pendek, menengah dan panjang.
“kedepan dalam jangka pendek melihat berbagai resiko, mulai dari asset bubble, price instability, commodity shock dan debt crisis serta resiko geopolitik. Resiko ini sebagai konsekuensi dalam menghadapi dampak dari pandemi Covid-19,” kata Sri Mulyani, dilansir dari CNBC Indonesia.
Lebih lanjut dikatakannya, pada masa sulit ini yang pasti sangat terlihat adalah penambahan utang di hampir semua negara, “setiap kebijakan ada manfaat, tapi ada konsekuensinya dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), fiskal dan lembaga lain dalam menangani Covid-19,” katanya.
Untuk ancaman resiko jangka menengah, ia memperkirakan dalam waktu 5-10 tahun kedepan ada krisis perubahan iklim, sehingga dalam berbagai forum Internasional selalu dibahas terkait kebijakan untuk mitigasi.
“Perlu diwaspadai juga soal krisis perubahan iklim dan munculnya digital power concentration dan cyber security failure,” imbuhnya.
Sumber : CNBC Indonesia