SULAWESI.NEWS, SULUT – Pondok wisata (Homestay) yang dibangun untuk mendorong potensi wisata di Kawasan Strategis Pariwisata Naisional (KSPN) di Likupang-Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) ini, ternyata siap menerima tamu dengan biaya sewa yang dapat dijangkau oleh kantong para wisatawan yang berkunjung.
Biaya menginap di homestay atau rumah singga di kawasan pariwisata nasional tersebut dipatok Rp 200.000 per malam.
Hal itu, diungkapkan Kepala Balai Pelaksana Perumahan Sulawesi, Hujurat, belum lama ini. “Seluruh homestay yang sudah rampung 100 persen sudah mulai disewakan ke wisatawan dengan biaya sewa Rp 200.000 per malam,” kata Hujurat, dilansir dari Compas.com
Rumah singga tersebut kata Hujurat, sudah mulai disewakan menyusul tuntasnya peningkatan kualitas rumah masyarakat melalui program Sarana Hunia Pariwisata (Sarhunta).
Tahun lalu Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jendral (Ditjen) Perumahan, mengalokasikan anggaran sebesar Rp 36,74 Miliar untuk 529 unit di KSPN Likupang.
“263 unit untuk peningkatan kualitas sekaligus rumah singga di KSPN Manado-Likupang yang tersebar di tiga desa satu kelurahan di wilayah Kabupaten Minahasa Utara, yakni Desa Marinsow, Desa Pulisan, Desa Kinunang dan Kelurahan Bunaken,” tuturnya.
Sedangkan 266 unit rumah lagi, diberikan bantuan peningkatan kualitas tanpa fungsi di kawasan Likupang.
“Saat ini progres peningkatan kualitas rumah tanpa fungsi itu sudah hampir rampung,” katanya.
Sementara itu, Direktur Jendral (Dirjen) Perumahan Kementrian PUPR, Khalawi Abdul Hamid mengatakan, program Sarhunta tersebut bertujuan untuk mendukung pemulihan pariwisata daerah.
“Selain pemulihan pariwisata daerah, hal itu juga untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat yang terdampak Covid-19,” tuturnya.
Sumber : Kompas.com